world cup champion

Entri Populer

[Valid Atom 1.0]

"Persija Tim Besar tapi Miskin Prestasi"

Tuesday, August 17, 2010

Rahmad Darmawan telah terikat perjanjian prakontrak dengan manajemen Persija

VIVAnews - Selangkah lagi Rahmad Darmawan resmi menjadi pelatih Persija Jakarta. Pasalnya, meski belum menandatangani kontrak kerja, namun mantan pelatih Persipura dan Sriwijaya ini telah terikat perjanjian prakontrak dengan manajemen Persija.

Ini merupakan kali kedua, Rahmad menukangi Persija. Sebelumnya, pria kelahiran Metro, Lampung itu pernah menangani Macan Kemayoran pada musim kompetisi 2006/2007. Namun Rahmad gagal menghadirkan gelar juara bagi tim asal ibu kota tersebut.

Senin, 16 Agustus 2010, Rahmad mulai memimpin latihan Persija di Lapangan Sepakbola, Ragunan, Jakarta Selatan. Ini merupakan latihan perdana Ismed Sofyan cs jelang bergulirnya kompetisi musim 2010/2011. Latihan diikuti oleh oleh 19 pemain.

Setelah latihan, Rahmad menyempatkan diri untuk wawancara dengan sejumlah media termasuk VIVAnews. Kepada wartawan, Rahmad membeberkan alasan kepulangannya ke Persija dan target yang diusungnya pada musim ini.

Berikut petikan wawancara dengan pelatih yang juga anggota aktif TNI AL itu.

Anda sudah mulai melatih Persija Jakarta. Apakah ini berarti kontrak Anda dengan Persija sudah ditandatangani?
Sebenarnya proses penandatangan kontrak dilakukan hari ini. Namun karena manajemen ada kesibukan yang tak bisa ditinggalkan, jadwalnya akhirnya diundur.

Lantas apa yang mendasari Anda memimpin latihan Persija hari ini?
Sebelumnya, saya dan manajamen sudah terikat dengan prakontrak. Tadinya saya mau menunggu sampai penandatangan kontrak. Namun saya lihat pemain sudah kumpul semua, kenapa saya tidak latihan saja? Saya pun berubah pikiran dan memutuskan untuk datang.

Berapa lama masa kontrak Anda bersama Persija?
Awalnya manajamen menawarkan kontrak dua tahun kepada saya. Namun untuk sementara saya meminta kontrak setahun saja.

Kenapa Anda memilih Persija?
Kepindahan saya ke Persija sebenarnya sebuah kejutan. Setelah bercerai dengan Sriwijaya FC, saya sebenarnya telah melakukan pembicaraan yang intens dengan salah satu klub.

Persija kemudian menghubungi saya. Saya lalu menelepon atasan saya (di TNI AL). Oleh atasan, saya diminta untuk menemui Harianto Badjoeri (manajer Persija). Pembicaraan cuma satu hari dan saya akhirnya sepakat untuk berlabuh di Persija.

Meski demikian, faktor kedinasaan bukan alasan utama saya berlabuh di Persija. Selama ini atasan memang selalu mengarahkan saya namun saya tetap diberi kebebasan untuk memilih.

Anda pernah gagal saat menangani Persija pada musim kompetisi 2006/2007. Apa yang mendorong Anda kembali lagi?
Persija merupakan tim yang saya idam-idamkan selama ini. Kebetulan saya cukup lama bermain untuk tim ini. Persija merupakan tim besar namun masih miskin prestasi. Saya ingin tim ini meraih prestasi seperti tim-tim yang pernah saya tangani sebelumnya.

Dulu (musim kompetisi 2006/2007) saya hanya punya waktu persiapan selama dua pekan. Banyak pemain yang diincar juga gagal sehingga harus bongkar pasang pemain di tengah jalan. Saat ini waktu persiapan cukup lama dan pemain yang ada juga memadai.

Saat ini Persija memiliki kombinasi pemain lama dan baru. Mereka rata-rata punya pengalaman di Liga Super Indonesia (ISL). Persija sendiri butuh penyegaran mengingat banyak pemain yang sudah terlalu lama main di sini.

Saya juga selalu gabungin pemain senior dan pendatang baru. Bawa Tony (Sucipto) dan M Nasuha karena mereka prospek pemain muda. Di sini ada pemain senior seperti Bambang Pamungkas dan Aliyudin yang bisa memberi mereka pengalaman.

Saat di Sriwijaya FC, Anda sangat mengandalkan sosok Zah Rahan. Kenapa Anda tidak memboyongnya ke Persija?
Siapapun tahu kalau Zah Rahan pemain bagus. Saya sebenarnya ingin membawa dia ke Persija. Namun Zah Rahan sudah dewasa dan punya pilihan sendiri.

Sepakbola merupakan permainan tim. Tanpa Zah Rahan bukan berarti tim tidak bisa jalan. Mungkin saya akan membuat tim ini bisa bermain efisien tanpa adanya sosok playmaker.

Anda membawa beberapa pemain dari Sriwijaya FC. Apa pertimbangan Anda dalam memilih mereka?
Awalnya mereka menawarkan diri untuk ikut. Jumlahnya juga sebenarnya banyak. Namun Sebagai pelatih saya tentu mencari pemain yang dibutuhkan. Saya tahu kualitas dan karakter mereka, jadi wajar kalau mereka bergabung.

Apakah komposisi Persija saat ini sudah cukup atau masih akan ditambah lagi?
Selain pemain lokal, saat ini juga sudah ada empat pemain asing yang boleh dikatakan hampir pasti bergabung dengan Persija. Mereka adalah Precoius (Emeuejeraye), Julius Akosah, Greg Nwokolo, dan Bayoumi. Kami sedang mencari satu pemain asing lagi yang bisa main di posisi striker dan mieldfilder.

Untuk pemain lokal, kami kini punya Syamsul Chaerudin di lini tengah. Saya pikir untuk lokal sudah cukup. Kalaupun ada tambahan, saya akan mencari pemain untuk posisi gelandang.http://bola.vivanews.com
• VIVAnews

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Total Pageviews